Panggung Sandiwara
Semua ucapannya kosong dan tak bermakna, m enari indah bagai seniman di panggung opera, berlagak bak jenderal gadungan di medan perang, yang sengaja terluka, bersimbah darah dan kehilangan nyawa, demi nama baik belaka. Tunduk pada hawa nafsu dan ambisi yang menggebu. Semua perbuatannya terasa direkayasa, seakan haus akan sanjungan dan pujian, eulogi massa ia tuhankan, kawan pun ia jatuhkan, perasaan juga dinomor-duakan, seolah dibutakan oleh logika dan pikiran. Panggung sandiwara memang sangat menggoda, tapi apakah perlu kita berpura-pura, hanya untuk kepuasan yang sementara? Hamburg, 2019